Tugas
Komunikasi Internasional
“Komunikasi
Internasional dan HI”
Nama : Aldiano Putra
Pratama
Fisip HI (Hubungan
Internasional)
Dosen : Reuben Reynold
Sihite, S.IP, M.IKom
NIPM : 14350750002
Semester 6
PENDAHULUAN :
A. Pengertian komunikasi internasional menurut
para ahli
1. Menurut Robert O. Angell, meskipun
menganggap Komunikasi Internasional itu adalah komunikasi politik yang
dilaksanakan oleh setiap bangsa/negara. Ia juga menganggap bahwa kunjungan atau
perpindahan penduduk suatu negara ke negara lain misal seperti turis asing,
bisnis internasional, sekolah, tugas belajar pada hakikatnya juga termasuk
(bentuk) pelaksanaan Komunikasi Internasional.
2. Menurut Wilbur Schramm dalam pengantarnya
di buku karangan W. Philips Davison dan Alexander L. George berjudul The
Process and Effects of Massa Communication menyebut juga sebagai Komunikasi
Internasional, walaupun beberapa kali menyebut dengan Komunikasi Politik
Internasional. Hanya saja kedua pengarang tersebut menyebut secara jelas
sebagai International Political Communication.
3. Menurut Davison dan George yang melihat
Komunikasi Internasional itu sebagai hubungan politik antar bangsa menyebutkan
sebagai “By International Political Communication, we refer to the use by
national states of Communication to influence the politically relevent
behaviour in other national states (hal 433). Dengan ini maka dapat dimasukkan
ke dalam pengertian ini segala macam bentuk kegiatan seperti propaganda,
informasi, diplomasi dan pertahanan keamanan suatu negara. Tapi dari pengertian
ini, tidak termasuk penyebaran agama dan pendidikan.
4. menurut Phil Astrid Soesanto yang diambil
dari pendapat Heinz-Dietrich Fischer menyatakan bahwa komunikasi internasional
adalah The communication process different countries or nations across
frontiers. Atau menurut Santoso Sastropoetro menyatakan maksud komunikasi
internasional adalah mempelajari pernyataan antar negara/ pemerintah/bangsa
yang bersifat umum melalui lambang-lambang yang berarti.
5. Sumarno AP menyimpulkan bahwa komunikasi
internasional adalah komunikasi antar bangsa-bangsa yang berada dalam lingkup
negara nasional dengan menggunakan pesan-pesan komunikasi yang menyangkut
kepentingan diantara bangsa-bangsa yang berada dalam proses komunikasi
tersebut. Dalam komunikasi internasional terdapat unsur-unsur kepentingan antar
negara secara timbal balik, sehingga terdapat kecenderungan untuk saling
menumbuhkan pengertian dan saling meyakinkan serta tidak mustahil untuk saling
mempengaruhi.
Teori
:
Fungsi komunikasi
internasional antara lain:
1. Mendinamisasikan hubungan internasioanl
yang terjalin antara dua negara atau lebih serta hubungan di berbagai bidang
antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda negara/kebangsaan.
2. Membantu/menunjang upaya-upaya pencapaian
tujuan hubungan internasioanl dengan meningkatkan kerjasama internasional serta
menghindari terjadinya konflik atau kesalahpahaman baik antara pemerintah
dengan pemerintah maupun antar penduduk .
3. Merupakan teknik untuk mendukung
pelaksanaan politik luar negeri bagi masing-masing negara untuk memperjuangkan
pencapaian kepentingan di negara lain.
Ruang Lingkup
komunikasi internasional
Komunikasi
internasional dapat dipelajari dari tiga perspektif: diplomatik, jurnalistik,
dan propagandistik.
1. Perspektif Diplomatik.
Lazim dilakukan secara
interpersonal atau kelompok kecil (small group) lewat jalur diplomatik;
komunikasi langsung antara pejabat tinggi negara untuk bekerjasama atau
menyelesaikan konflik, memelihara hubungan bilateral atau multilateral, memperkuat
posisi ataupun meningkatkan reputasi negara di tengah pergaulan internasional.
Dilakukan pada konferensi pers, pertemuan politik, forum internasional di
tingkat PBB atau forum regional, atau bahkan pada pertemuan diplomatik seperti
jamuan makan malam (kenegaraan).
2. Perspektif Jurnalistik.
Dilakukan melalui
saluran media massa. Karena arus informasi didominasi negara maju, ada
penilaian komunikasi internasional dalam perspektif ini didominasi negara maju,
juga dijadikan negara maju sebagai alat kontrol terhadap kekuatan sosial yang
dikendalikan kekuatan politik dalam percaturan politik internasional. Penguasa
arus informasi menjadi gatekeeper yang mengontrol arus komunikasi. Jalur
jurnalistik ini juga sering digunakan untuk tujuan propaganda dengan tujuan
mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi negara
lawan.
3. Perspektif Propagandistik.
Umumnya dilakukan
melalui media massa, ditujukan untuk menanamkan gagasan ke dalam benak
masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian kuat agar mempengaruhi pemikiran,
perasaan, serta tindakan perolehan atau perluasan dukungan, penajaman atau
pengubahan sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau peristiwa atau
kebijakan luar negeri negara tertentu. Propaganda merupakan instrumen sangat
ampuh untuk memberikan pengaruh.
Pembahasan
:
Komunikasi
Internasional merupakan komunikasi yang dilakukan antara komunikator yang
mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan
berbagai kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain
dengan tujuan untuk memperoleh dukungan yang lebih luas. Komunikasi
internasional berfungsi untuk mendinamisasikan hubungan internasional yang
dijalin antara dua negara atau lebih. Komunikasi internasional membantu
mencapai tujuan hubungan hubungan internasional dan meningkatkan
capaian-capaian tujuan hubungan internasional dan meningkatkan capaian-capaian
yang dikehendaki di hubungan tersebut.
Komunikasi
internasional sebagai sebuah bidang kajian memfokuskan perhatian pada keseluruhan
proses melalui mana data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara.
Subyek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur
arus yang terbentuk, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang
digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya. Pendekatan
yang digunakan bersifat makro, dengan aktor-aktor non-individual sebagai unit
analisa, dan dekat dengan wilayah disiplin ilmu hubungan internasional atau
ekonomi politik internasional.
Komunikasi internasional
dapat di tandai dengan tiga kriteria yang membedakannya dengan komunikasi yang
lain, yaitu:
1. Jenis isu, pesannya
bersifat global.
2. Komunikator dan
komunikannya berbeda kebangsaan.
3. Saluran media yang
digunakan bersifat internasional.
Dengan kriteria
demikian, komunikasi internasional dapat didefinisikan pula sebagai “sebuah
komunikasi yang interaksi dan ruang lingkupnya bersifat lintas negara serta
berlangsung di antara orang-orang yang berbeda kebangsaan dan memiliki
jangkauan penyampaian pesan melintasi batas-batas wilayah suatu negara”.
Fokus studi komunikasi
internasional pada awalnya adalah studi tentang arus informasi antar
negara-negara dan dalam perkembangannya muncul studi tentang propaganda.
Adanya perubahan
paradigma komunikasi internasional dari Free Flow Informationmanjadi Free and
Flow Information menyebabkan mulai berkembangnya fokus studi komunikasi
internasional antara lain studi tentang imperialisme media, globalisasi,
privatisasi, era informasi.
Sejalan dengan
berubahnya paradigma arus komunikasi internasional mulai muncul juga Global
Communication Order atau yang kita kenal dengan “tata komunikasi dan informasi
dunia baru”. Munculnya wacana ini dipicu dari bermunculannya pemimpin-pemimpin
dunia ketiga yang mulai menyadari bahwa paradigma komunikasi internasional Free
Flow Information ternyata bukanlah arus informasi bebas yang seimbang. Pada
kenyataanya arus informasi bebas lebih berkembang menjadi arus utara ke selatan
dan barat ke timur tetapi tidak ada arus informasi yang seimbang dari timur ke
barat atau dari selatan ke utara.
Fenomena kontemporer
mengenai komunikasi internasional yang dapat diamati saat ini, adalah bagaimana
hubungan antarnegara kini semakin dinamis dengan perkembangan teknologi
informasi. Banyak masalah antarnegara yang dibahas dalam bingkai komunikasi
internasional, yang tidak melulu masalah politik dan keamanan. Masalah-masalah
lingkungan hidup, kesejahteraan, kini juga menjadi masalah bersama di antara
banyak negara. Bahkan terkadang terdapat satu masalah yang dibahas secara
global oleh masyarakat dalam dialog global civil society, semisal masalah
terorisme. Masalah ini bukan lagi notabene masalah pemerintah atau negara saja,
tetapi telah menjadi masalah masyarakat.
Ada beberapa fungsi
yang dimiliki komunikasi internasional antara lain:
Mendinamisasikan
hubungan internasioanl yang terjalin antara dua negara atau lebih serta
hubungan di berbagai bidang antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda
negara/kebangsaan.
Membantu/menunjang
upaya-upaya pencapaian tujuan hubungan internasioanl dengan meningkatkan
kerjasama internasional serta menghindari terjadinya konflik atau
kesalahpahaman baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antar penduduk.
Merupakan teknik untuk
mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi masing-masing negara untuk
memperjuangkan pencapaian kepentingan di negara lain.
Komunikasi
internasional dapat dipelajari dari tiga perspektif yaitu perspektif
diplomatik, jurnalistik, dan propogandistik.
Perspektif diplomatik,
komunikasi internasional lazimnya dilakukan secara interpersonal atau kelompok
kecil. Jalur diplomatik atau komunikasi langsung antara pejabat tinggi negara
lebih banyak dipergunakan untuk memperluas pengaruh dan mengatasi ketidaksepakatan,
salah pengertian ataupun pertentangan dalam masalah tujuan dan kepentingan
setiap negara untuk memperteguh keyakinann dan menghindari konflik.
Perspektif jurnalistik,
komunikasi internasional dilakukan melalui saluran media massa dan cetak dan elektronik.
Arus informasi yang bebas dan terbuka dari negara-negara maju yang datang
melalui media tersebut saat ini dinilai lebih merugikan negara-negara
berkembang.
Perspektif
propagandistik bidang komunikasi internasional lebih ditujukan untuk menanamkan
gagasan ke dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu demikian kuat agar
mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan.
Tujuan ini mencakup
perolehan dan penguatan dukungan rakyat dan negara sahabat., mempertajam atau
mengubah sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau suatu peristiwa
atau kebijakan luar negeri tertentu, pelemahan atau peruntuhan pemerintah asing
atau penggagalan kebijakan serta program nasional negara tidak bersahabat,
serta netralisasi atau penghancuran propaganda tidak bersahabat dari negara
atau kelompok lain. Propaganda memang instrumen yang paling ampuh untuk
memberikan pengaruh.
Apabila terdapat
kesatuan psikologi dalam komunikasi internasional, satu opini publik dalam
suatu negara yang cocok dengan opini publik negara lain bisa saja berintegrasi
menjadi opini internasional dan selanjutnya akan merupakan polar yang
terpisahkan oleh perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan latar belakang
ideologi, sejarah, sosial, dan faktor-faktor lain dari suatu negara. Banyak aspek
dalam kehidupan internasional mengalami perubahan karena komunikasi
internasional yang dilakukan antarnegara lebih ditujukan untuk mengubah kondisi
hubungan yang menyimpan berbagai ketegangan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya kea rah persuasi.
Selanjutnya, setiap
kesempatan selalu terbuka dan media komunikasi selalu tersedia untuk digunakan
dalam menyampaikan pesan, harapan, kehendak, atau bahkan ancaman. Pada
konfrensi pers, pertemuan politik, para pejabat negara bertukar pandangan dalam
urusan domestik dan kepeduliannya tentang berbagai isu internasional.
Masalah yang menjadi
himbauan masyarakat internasional memang begitu luas, rumit, dan kompleks.
Adanya konflik kepentingan antara satu negara dengan negara lain seharusnya
membuat semakin penting arti komunikasi internasional untuk mempertemukan, atau
paling tidak untuk menjembatani konflik kepentingan tersebut dan memperkuat
hubungan internasional yang sudah terjalin.
Negara maju berpendapat
bahwa kebebasan informasi merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan
internasional. Namun, negara berkembang menganggap hal itu sebagai upaya
mempengaruhi proses penerapan kebijakan intranegara, jika tidak merupakan suatu
pelanggaran kedaulatan. Hal ini menjadi sangat ditakuti oleh negara berkembang,
dan jika arus informasi mampu dibendung maka tidak mustahil akan timbul
kekuatan untuk merebut kekuasaan atau melahirkan gangguan atau ketidakstabilan.
Komunikasi
internasional sangat diperlu dewasa ini, dikarenakan globalisasi informasi dan
arus informasi yang tidak seimbang, sehingga sangat memungkinkan terjadinya
konflik antar negara, oleh karena itu denga terjalinnya komunikasi
internasional yang baik diharapkan terjadinya pertukaran informasi yang
kondusif, sehingga meminimalisir terjadinya konflik antar negara.
Pengertian hubungan
internasional menurut para ahli
1. Hubungan Internasional menurut J.C.
Johari
Hubungan internasional
merupakan sebuah studi tentang interaksi yang berlansung diantara negara-negara
berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non negara (non states
actors) yang prilakunya memiliki dampak terhadap tugas-tugas Negara.
2. Hubungan International menurut Couloumbis
dan Wolfe
Hubungan internasional
adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang bisa diamati dan
mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan prilaku serta
mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar
unit-unit social
3. Hubungan Internasional menurut Mochtar
Mas’oed (1990)
Hubungan internasional
merupakan hubungan yang sangat kompleksitas karena didalamnya terdapat atau
terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga memerlukan
mekanisme yang lebih rumit dari pada hubungan antar kelompok.
C. Perbedaan keduanya
Komunikasi internasional
dapat dibedakan dari hubungan internasional (International Relation). Hubungan
internasional yang berlaku menitik beratkan pada etika internasional sebagai
dasar yang menentukan moral internasional, yaitu suatu sikap manusia atau
bangsa untuk saling mengindahkan hukum internasional.
Letak perbedaan antara hubungan internasional
dan komunikasi internasional yaitu pada sifat kecenderungan saling
mempengaruhi, dimana ide suatu negara, kepentingan, kehendak dan upaya
menguasai pikiran negara lain yang ditransfer dalam bentuk kemasan komunikasi
dengan berbagai macam device dam motivasi, maka hubungan internasional telah
beralih ke komunikasi internasional. Repotnya kedua istilah ini sering
bercampur baur.
D. Hubungan
keduanya
Dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat, salah satu hal yang menjadi bagian fundamental dan
sangat vital adalah komunikasi. Setiap manusia pada hakikatnya merupakan
makhluk individu dan sekaligus juga sebagai makhluk sosial yang tidak dapat
hidup sendiri atau bersifat “zoon piliticon”.
Oleh karena itu, manusia berkomunikasi satu dengan lainnya dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Komunikasi adalah
transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan
menggunakan simbol-simbol kata-kata, gambar, figur grafik, dan sebagainya.
Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. (
Bernard Berelson dan Bary A,Stener).
Sebagai sebuah proses
perpindahan informasi dari sender kepada receiver, komunikasi selalu membawa
efek yang berbeda bagi penerimanya. Efek yang ditimbulkan bisa berupa
Cognitive Effects
(berupa pengetahuan), Affective Effects (Perasaan), dan Psychomotor Effects
(tindakan/tingkah laku).
Daam kaitannya dengan
hubungan internasional, komunikasi menjadi sebuah alat untuk melakukan
interaksi antar negara. Hubungan internasional sendiri berarti “International
Relations is the relationships between individuals and individuals, between
individuals and groups, between groups and groups, between gropus and states,
and between states and states” (Bary Buzan).
Dari pengertian di
atas, dapat diketahui bahwa hubungan yang terjadi tidak dapat terlaksanan tanpa
adanya komunikasi. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa komunikasi berperan
dalam menata hubungan internasiona.
Dalam kaitannya dengan
hubungan internasional, komunikasi yang digunakan adalah komunikasi
internasional. Komunikasi internasional (International Communication) adalah
komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk
menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada
komunikan yang mewakili negara lain.
Kesimpulan
:
Lebih Jelasnya,
komunikasi internasional juga adalah studi tentang berbagai macam Mass Mediated
Communication antara dua negara atau lebih yang berbeda latar belakang budaya.
Perbedaan latar belakang tersebut dapat berupa perbedaan ideologi, budaya,
perkembangan ekonomi, dan perbedaan bahasa.
Berlangsungnya
komunikasi internasional dalam perspektif ini merupakan upaya untuk membina
rasa saling percaya atau memperteguh keyakinan. Selain untuk menghindari
konflik, tujuan komunikasi internasional adalah untuk mengembangkan kerja sama
baik dalam hubungan bilateral maupun hubungan multilateral, memperkuat posisi
tawar, serta meningkatkan citra dan reputasi suatu negara.
Sebagai sebuah proses
perpindahan informasi dari sender kepada receiver, komunikasi selalu membawa
efek yang berbeda bagi penerimanya. Efek yang ditimbulkan bisa berupa
Cognitive Effects
(berupa pengetahuan), Affective Effects (Perasaan), dan Psychomotor Effects
(tindakan/tingkah laku).
Daam kaitannya dengan
hubungan internasional, komunikasi menjadi sebuah alat untuk melakukan
interaksi antar negara. Hubungan internasional sendiri berarti “International
Relations is the relationships between individuals and individuals, between
individuals and groups, between groups and groups, between gropus and states,
and between states and states” (Bary Buzan).
Dari pengertian di
atas, dapat diketahui bahwa hubungan yang terjadi tidak dapat terlaksanan tanpa
adanya komunikasi. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa komunikasi berperan
dalam menata hubungan internasiona.
Dalam kaitannya dengan
hubungan internasional, komunikasi yang digunakan adalah komunikasi
internasional. Komunikasi internasional (International Communication) adalah
komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk
menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada
komunikan yang mewakili negara lain.
Arti Penting Komunikasi
Internasional
Melalui komunikasi Internasional seseorang
/ masyarakat dapat menjadi penerima informasi tentang berbagai peristiwa yang
terjadi diberbagai belahan dunia untuk dimanfaatkan sesuai dengan profesi atau
kepentingan masing - masing.
Misalnya:
* Bagi seorang Diplomat: Informasi atau
pengetahuan tentang peristiwa internasional dapat digunakan sebagai bahan
mentah untuk menetapkan strategi perlindungan.
Contoh: Seharusnya
ketika Mesir dalam keadaan kacau, warga negara Indonesia yang ada disana tidak
dipulangkan tetapi sebaiknya diungsikan kenegara terdekat Mesir yang masih
aman, untuk mengurangi pengeluaran negara yang memfasilitasi semua WNI untuk
pulang ke Indonesia.
* Bagi seorang Peneliti: Masalah
internasional maupun regional dapat digunakan untuk membuat prediksi - prediksi
tentang kecenderungan kearah politik internasional / regional.
Contoh: Siapapun yang
menjadi presiden AS, dari partai manapun, negara Indonesia harus tetap waspada
dan seorang peneliti harus bisa mengarahkan arah politik Indonesia melalui
masalah - masalah Internasional.
* Bagi seorang Pengamat Komunikasi
Internasional: Masalah internasional maupun regional dapat digunakan untuk
mengetahui keberhasilan atau dampak yang ditimbulkan oleh komunikasi.
Referensi
:
Deddy Djamaluddin
Malik, dkk. 1993, Komunikasi Internasional, Bandung
Ingrid Volkmer,
International Communication Theory in Transition: Parameters of the New Global
Public Sphere.
Ali Mohammadi.1997.
international communication and globalization.
Drs. Mohammad Shoelhi,
MBA., M.M., 2009, Komunikasi Internasional – Perspektif Jurnalistik.
Drs. Mohammad
Shoelhi, MBA, M.M., 2011, Diplomasi : Praktik Komunikasi Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar